Julia’s Eyes

Akhir-akhir ini kerjaan mulai numpuk lagi. Jadi saya akan menulis hal-hal yang asik-asik aja gak terlalu banyak musti bolak balik lihat artikel, buku, maupun Wikipedia karena kalau saya salah menulis data, gak asik juga.

Tentang film aja.

Setiap orang punya cara sendiri untuk beristirahat, men. Saya pribadi, menulis dan membaca adalah cara saya mengistirahatkan pikiran.

Kali ini adalah Julia’s Eyes.

Ini filmnya cukup jadul, lah, ya.. Tahun 2010. Tapi karena saya baru ngeh sama bapak Oriol Paulo, jadi saya kan baru saja mencari-cari karya-karya bapak ini. Dan kali ini, Pak Oriol Paulo tidak duduk di kursi sutradara, tapi hanya sebagai salah satu penulis saja.

Kisah

Dimulai dengan matinya seorang perempuan yang awalnya kita sangka dia melakukan bunuh diri, namun sangkaan itu langsung terhapus saat ada seseorang yang menyeret bangku pijakan dan mengambil foto adegan kematian perempuan itu. Maka kisah pun dimulai.

Jadi perempuan yang meninggal itu bernama Sara. Saat awal kita sudah mulai sadar bahwa si Sarah ini nampaknya buta. Dan ternyata, memang benar. Bahkan, dia bukan hanya buta, tapi saudara kembarnya pun juga terancam buta. Ini dikarenakan Sara dan Julia, saudara kembarnya, memiliki penyakit degenerative dimana kemampuan penglihatan mereka semakin lama semakin berkurang sehingga nantinya semakin buta.

Saat Sarah ditemukan tewas, Julia bersikeras bahwa saudara kembarnya itu bukan bunuh diri seperti hasil investigasi polisi. Dan dikelilingi oleh orang-orang yang skeptis, Julia akhirnya berusaha menyelidiki sendiri. Namun, tentunya ini tidak mudah karena kondisi penglihatannya ini pun semakin lama semakin menurun.

***

Ini adalah film Suspense Thriller, film yang memang dimaksudkan bikin tegang daripada mikir. Saya pikir dalam beberapa hal, film ini cukup berhasil membuat kita kebingungan antara realita dan fantasi sehingga tegangnya dapet juga. Saya sendiri bingung ini apa film horror setan atau gimana pada awalnya. Tapi, sebagai film misteri ini kurang berhasil. Petunjuk yang diberikan terlalu mudah sehingga akhir cerita jadi gampang diprediksi.

Tetep kaget juga, men, karena awalnya berasa lambat tau-tau jadi tegang sport jantung saat udah ketahuan diapa pembunuhnya.

Saya tertarik dengan sinematografinya yang diatur sedemikian rupa sehingga kita yang nonton seakan mengalami penglihatan dan perasaan sesuai dengan yang dialami oleh Julia saat pandangannya semakin buram dan dunia di sekitarnya semakin gelap.

Sangat menyeramkan.

Hanya ada adegan-adegan yang bikin kita teringat film horror Asia yang lebih dulu keluar dan bikin semangat jadi runtuh.

Dari bagian acting, ini menonjol sekali khususnya Belen Rueda yang berperan sebagai Julia dan Sarah. Dia berhasil menggambarkan kondisi mental dan psikologis seseorang yang mengalami kemunduran penglihatan secara massif sekaligus paranoia pada sekitarnya.

Tapi, kekurangan lain lagi ada di plot yang awalnya terlalu lama dibangun sehingga jatuhnya agak membosankan.

Jadi, yah, menurut saya film ini hanya so so saja. Cukup menarik namun tidak terlalu istimewa

Tinggalkan komentar